BogorAktual.id - Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bogor, Herman Indra Budi, menyoroti pentingnya kepercayaan masyarakat terhadap media mainstream di tengah arus informasi dari media sosial yang terkadang tidak terverifikasi.
Dalam acara pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan oleh Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor pada Sabtu (26/4), Aldho, sapaanya, menyatakan bahwa saat ini media tidak bersaing satu sama lain, melainkan harus menghadapi tantangan yang sama dari informasi yang beredar di media sosial.
Ia menekankan bahwa media saat ini tidak sedang dalam situasi perang, tetapi lebih ke posisi sejajar dengan media sosial.
“Poin pentingnya adalah saat ini media itu bukan sedang berperang, tapi sedang berdiri di posisi yang mirip dengan media sosial," kata Aldho saat memberikan pelatihan jurnalistik di Kampus UIKA tersebut.
BACA JUGA:APEKSI Bakal Rumuskan Program Asta Cita Prabowo di Kota Bogor
Menurut Aldho, sayangnya, banyak masyarakat lebih cenderung mempercayai informasi dari media sosial daripada dari media mainstream.
Aldho juga menjelaskan bahwa media mainstream memiliki tanggung jawab untuk mematuhi kode etik jurnalistik dalam menyajikan berita kepada masyarakat, termasuk dalam hal informasi yang sensitif seperti asusila, kecelakaan, atau kekerasan.
"Contohnya, ketika ada korban kecelakaan dengan darah di media mainstream, biasanya akan di-blur. Namun, media sosial atau media non-mainstream seringkali tidak melakukan hal tersebut dan tidak melakukan proses verifikasi," jelasnya.
Hal itu, sambung Aldho, tentu bertentangan dengan kode etik jurnalistik yang harus dipatuhi.
Untuk itu, Aldho memberikan pesan kepada peserta pelatihan agar terus mengasah kemampuan menulis dan memahami kode etik jurnalistik. Sebab, setiap individu sebenarnya memiliki dasar kemampuan jurnalistik yang dapat diasah melalui pendidikan yang tepat.
Aldho juga mengapresiasi kemampuan dasar peserta pelatihan dalam menulis dan berharap agar pelatihan semacam itu dapat dilanjutkan untuk meningkatkan pemahaman peserta.
Melalui pemahaman kode etik jurnalistik dan kemampuan menulis yang terus diasah, diharapkan calon wartawan dapat menjaga integritas dan kredibilitas dalam menyajikan berita kepada masyarakat.
"Alhamdulillah dari peserta yang hadir, saya lihat sudah punya dasar menulis. Hanya waktunya tadi terlalu sempit. Saya harap panitia bisa adakan acara lanjutan agar ilmunya nyambung. Dari tulisan mereka, saya optimis mereka bisa jadi wartawan di masa depan,” tandas Aldho. []