Tiga Lokasi Rawan Banjir di Kota Bogor ini Belum Temukan Solusi, Ini Kata Hery Antasari!

Tiga Lokasi Rawan Banjir di Kota Bogor ini Belum Temukan Solusi, Ini Kata Hery Antasari!

Pj Wali Kota Bogor, Hery Antasari saat meninjau titik rawan banjir di wilayah Kecamatan Tanah Sareal. -Bogor Aktual-Istimewa

BogorAktual.id - Dua lokasi yang berada di Kecamatan Tanah Sareal, yakni di RW 04 Kedung Waringin dan RW 08 Kelurahan Mekarwangi, dan satu lokasi berada di Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara menjadi sorotan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. 

Pasalnya tiga lokasi di dua kecamatan tersebut disebut-sebut menjadi wilayah rawan terdampak banjir

"Saya (Kemarin) mengunjungi titik-titik yang menjadi langganan banjir, selain juga banyak titik lain yang perlu kita atensi. Tapi tadi yang saya monitor dan tinjau, memang yang berulang," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari dikutip Jumat (6/12). 

Diketahui, banjir yang terjadi secara berulang di Kecamatan Tanah Sareal tersebut kondisinya bersebelahan dengan dataran bertanah basah yang selalu digenangi air atau yang disebut dengan rawa dengan kontur menyerupai cekungan. 

Rawa tersebut menjadi jalur lintasan air dari air limpasan ataupun air hujan. Sehingga, air yang mengalir ke rawa tersebut melimpas ke rumah warga yang berada tak jauh dari rawa.  

Hery menilai, seharusnya lokasi-lokasi tersebut sudah menjadi kolam retensi atau embung, sekaligus untuk menampung banjir. 

"Nah, ternyata di lokasi itu juga ada penduduknya. Penduduk itulah yang terdampak oleh banjir," terangnya. 

Solusi Kongkrit

Hery menegaskan, kondisi itu ke depan akan menjadi perhatian, baik di tingkat kota maupun untuk unsur kewilayahan, dinas teknis, serta perangkat daerah terkait, untuk menyempurnakan kembali kajian yang sudah ada agar diusulkan ke dalam Musrenbang.  

Penyempurnaan kajian tersebut dilakukan sebagai upaya untuk penanganan jangka menengah maupun jangka panjang, seperti membuat kolam retensi atau embung. 

"Sehingga, ke depan, penanganan banjir ini harus menjadi atensi bersama dari sisi urgensitas," dorong Hery. 

Sementara itu, untuk tanggap darurat, Hery menekankan agar wilayah terus memonitor kondisi warga dan membantu perlengkapan anak-anak sekolah yang rusak karena banjir sehingga, pendidikan anak-anak tidak terganggu dan tetap berjalan.  

Berkaitan dengan terjadinya banjir di suatu daerah, Hery yang memiliki latar belakang keilmuan bidang tata kota menjelaskan, bahwa secara prinsip alam sejak ribuan tahun lalu tidak berubah. 

Lingkungan juga tidak berubah, sehingga air mengalir dari hulu atau tempat yang lebih tinggi menuju dataran rendah atau cekungan sesuai kontur yang ada.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News