Perbasi Kabupaten Bogor Lakukan Tindakan Cepat Tangani Kasus Kekerasan di Lapangan Basket

Perbasi Kabupaten Bogor Lakukan Tindakan Cepat Tangani Kasus Kekerasan di Lapangan Basket

Ketua Perbasi Kabupaten Bogor, Nurunnisa Setiawan. -Bogor Aktual-Eko Hadi

BogorAktual.id - Perbasi Kabupaten Bogor segera mengambil tindakan cepat menyusul kejadian kekerasan di lapangan basket. 

Ketua Perbasi Kabupaten Bogor, Nurunnisa Setiawan, menyatakan bahwa pengurus telah memperoleh informasi tentang insiden tersebut pada hari pertama kejadian dan langsung mengambil langkah-langkah yang diperlukan. 

"Kami dari pengurus Perbasi Kabupaten Bogor dari hari pertama kejadian sudah mendapatkan informasi dan langsung menindaklanjuti melalui hari kedua dengan melakukan pemanggilan pelatih untuk investigasi dan meminta kronologi bagaimana saat kejadian tersebut," ujar Ketua Perbasi Kabupaten Bogor Nurunnisa Setiawan, Senin (24/02).

Lebih lanjut, Nurunnisa menambahkan bahwa pihaknya terus berupaya untuk melakukan mediasi dengan melibatkan korban, pelaku, orang tua masing-masing, dinas pendidikan, dan kepala sekolah. Alhamdulillah, mediasi telah membuahkan hasil damai. 

"Kami juga melakukan kampanye bahwa kekerasan tidak dibenarkan di olahraga basket pada acara Perbasi Cup kemarin hari Minggu dan sebelumnya kami juga melakukan healing kepada korban dengan memberikan dukungan serta meminta para atlet untuk memberikan dukungan mereka juga," tambahnya.

Menanggapi soal pelatih yang tidak berlisensi, Nurunnisa mengakui bahwa saat ini belum ada regulasi yang mewajibkan setiap sekolah untuk memiliki pelatih berlisensi. Namun, setelah kejadian ini, pihaknya akan berkolaborasi dengan dinas pendidikan untuk memastikan bahwa setiap pelatih harus mendapatkan rekomendasi dari Perbasi. 

"Ke depan, kami akan mengecek bahwa setiap pelatih adalah rekomendasi dari kami dan bila bisa, kami juga akan menentukan pelatih atas rekomendasi kami sehingga bila nanti ada kejadian serupa, kami bisa bertanggung jawab," jelasnya.

Nurunnisa juga menekankan pentingnya pembinaan mental anak-anak, terutama bagi pelatih dan wasit di Kabupaten Bogor. 

"Hari ini, kami akan membina pelatih dan para wasit di Kabupaten Bogor untuk membina mental anak-anak, karena mental mereka masih labil," katanya.

Dari hasil investigasi internal, diketahui bahwa motif anak tersebut hanya berupa rasa kesal yang terjadi akibat gesekan saat bermain. 

"Yang pasti kami sudah bertanya kepada anaknya dan dia mungkin karena masih muda, saat bermain ada gesekan dan posisinya menang kalah, mungkin dia punya rasa kesal selepas itu. Tidak ada motif lain, hanya sebatas kesal saja," tutup Nurunnisa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News