Rena Da Frina Gandeng Kemenag Edukasi Masyarakat Bogor Timur tentang Pemulasaran Jenazah

Bacawalkot Bogor, Rena Da Frina (Tengah Berdiri) saat menggelar pelatihan pemulasaraan jenazah di wilayah Kecamatan Bogor Timur, Selasa (20/8).-Bogor Aktual-Istimewa
BogorAktual.id – Bakal Calon Wali Kota (Bacawalkot) Bogor, Rena Da Frina, mendukung kegiatan pelatihan Pemulasaran Jenazah yang diselenggarakan di Masjid Al Madinah, Mutiara Bogor Raya, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur pada Selasa (20/8).
Sebanyak 200 orang peserta dari Badan Koordinasi Majlis Ta'lim Masjid (BKMM) se-Kecamatan Bogor Timur turut serta dalam pelatihan ini. Rena juga melibatkan Kementerian Agama (Kemenag) sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut.
Para peserta diajak untuk praktik langsung pemulasaran jenazah, mulai dari memandikan, memandikan, hingga mengkafani jenazah.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman bagi peserta yang ada di majelis ta’lim dan pelajar tentang tata cara pemulasaran jenazah menurut syariat Islam,” ungkap Rena, kepada wartawan disela kegiatan.
Menurut Rena, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi umat Muslim karena kematian adalah hal yang pasti dialami setiap orang. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan upaya dalam memberikan kontribusi pendidikan dan sosial yang positif.
Kepala Dinas PUPR Kota Bogor non aktif ini menekankan, pentingnya belajar dari ahlinya agar ilmu yang diperoleh dapat diajarkan kepada orang lain dan bermanfaat bagi keluarga, tetangga, hingga masyarakat.
“Kita datangkan juga sebagai narasumber yang pengalaman di bidangnya. Tentu ini menjadi penting karena bisa menimba ilmu pada ahlinya, sehingga bisa mengajarkan pada orang lain serta bermanfaat untuk keluarga, tetangga hingga masyarakat dengan ilmu yang telah diperolehnya,” jelas Rena.
Ketua BKMM Kecamatan Bogor Timur, Siti Halimah menambahkan, bahwa pentingnya memperhatikan etika dan tata cara dalam pemulasaran jenazah.
Halimah juga mengingatkan peserta untuk berhati-hati terhadap kesalahan yang sering terjadi dalam praktik pemulasaran jenazah.
“Kesalahan fatal yang sering terjadi, misal memandikan jenazah di tempat terbuka akibat tidak pahamnya akan tata cara dan etika dalam mengurus jenazah,” ucap dia.
Diketahui, peserta pelatihan tersebut dibagi menjadi 6 kelompok dengan 6 mentor untuk memaksimalkan pembelajaran dan efisiensi waktu.
Kegiatan pelatihan pemulasaran jenazah berjalan lancar dan tertib, dengan antusiasme peserta yang terlihat saat sesi praktik berlangsung, diselingi dengan dialog interaktif. []
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News